SHC UNJA

    The Students and Graduates 21st Century Skills

  • Beranda   
    • Tentang
    • Tujuan
  • Founder   
    • Head Of Founder
    • Anggota
    • Staf
  • Model SHC
  • Soft Skills
  • Hard Skills
  • Competitiveness
  • SHC E-Learning
  • Softskills
  • Soft Skills

Soft Skills

Soft Skills didefinisikan sebagai keterampilan yang digunakan pada masa belajar dan setelah berkerja untuk mengatur diri, mengembangkan dirinya, menjalin hubungan dengan orang lain (network), mendapatkan, menggali dan meyenbarluaskan ilmu serta menghadapi tantangan sekarang dan akan dating baik local maupun global. Dan selanjutnya Hadiyanto (2013) mengakategorikan communication skills, IT skills, numeracy skills, problem solving skills, learning how to learn skills dan working with others sebagai satu set dari Soft Skills.

Mahasiswa diamati, diarahkan dan diberikan contoh agar presentasi, penyampain ide, respons dan penjelasan dari materi yang dibahas dapat dicerna oleh peserta baik dalam kelompok kecil maupun di dalam kelas besar.

1. Keterampilan komunikasi (Communication Skills) :

Keterampilan komunikasi adalah kemampuan untuk mengekpresikan dan bertukar ide secara verbal maupun nonverbal dengan menggunakan pikiran dan perasaan pada lawan bicara individual atau sekelompok orang, termasuk kemampuan menarik informasi dari sumber yang relevan dan autentik dan mengungkapkannya secara jelas dan detail.

Pada mata kuliah Biokimia Dasar (SAINTEK) misalnya, penugasan pada mahasiswa untuk mampu melakukan persentasi dengan baik akan meningkatkan kemampuan komunikasi mahasiswa. Tidak hanya itu, output lain yang bisa tercapai ialah working with other, lifelong learning, numeracy dan problem solving. Pada skenarionya, dosen bisa memberikan tugas individu, persentasi dan diskusi.Mahasiswa dibagi per kelompok dan diberikan penugasan untuk mepersentasikan suatu materi, misalnya adalah materi “air dan buffer”.Kepada setiap kelompok diberikan materi atau artikel berkaitan dengan “air dan buffer”.Mahasiswa kemudian mendiskusikan materi atau artikel tersebut. Kesimpulan hasil diskusi antar anggota kelompok akan dapat terlaksana dengan baik jika setiap anggota kelompok dapat mengkomunikasikan ide dan pemahaman mereka dengan baik. Kemudian, dalam hal persentasi, mahasiswa juga dituntut untuk mampu menyampaikan materi dengan lugas dan jelas sehingga informasi yang diberikan dapat dimengerti oleh pendengar.

1.1 Capaian Ketrampilan Komunikasi

Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian informasi dari seseorang kepada orang lain. Seperti disebutkan dibagian dfeinisi diawal bahwa Communication skill merupakan kemampuan untuk mengungkapkan dan mengekspresikan pemikiran, perasaaan, keinginan, melalui secara verbal atau ataupun tulisan agar informasi itu dapat dicerna dan dimenegrti oleh oaran lain secara jelas.

Proses pembelajaran diarahkan dan di pandu melalui aktifitas pengajaran dan pembelajaran agar memperoleh capaian communication skills pada tingkat tetentu. Communication skills diukur melalui pengamatan dosen, penliaian diri dan evaluasi diri mahasiswa.

a. Indikator Observasi

        Capaian Communiation Skill ditampilkan mahasiswa diamati dan diukur dengan indikator-indikator sebagai berikut:

1. Mampu menyampaikan atau mempresentasikan ide secara jelas dan efektif. 

2. Mampu meyakinkan baik oral maupun tertulis dengan poin-poin utama secara sistematis. 

3. Mampu menyerap ide pokok dan Informasi secara detail dari sumber lisan dan tertulis.

4. Mampu memberi tanggapan dengan jelas dan lugas.

5. Mampu membaca pemahaman dan menggunakan bahasa Inggris dengan baik dalam presentasi lisan dan tulisan.


Indikator-indikator ini dapat disesuaikan dan difokuskan pada pengukuran komunikasi pada tiap-tiap mata kuliah.

b. Indikator Evaluasi Diri
        Mahasiswa diminta mengevaluasi kemajuan belajar mereka dengan mengacu pada indikator sebagai berikut: 

Tabel 1 Indikator evaluasi diri Communication Skills Mahasiswa



2. Keterampilan IT

Keterampilan information technology (IT) atauTeknologi imformasi adalah kemampuan mengggunakan dan mengoperasikan teknologi informasi terkini yaitu komputer, internet, website, hang out, email, messenger, downloading dan uploading video, online conference, program dan aplikasi yang relevan untuk bekerja; belajar; mengerjakan tugas termasuk kemampuan mengakses, memperoleh, mengolah dan menyebarluaskan informasi melalui IT dan menginstal dan mengupadate program dan aplikasi komputer yang relevan. Dalam pengajaran dan pembelajaran misalnya melalui e-learning, video, teleconference, PPT dan aplikasi terkiniyang dapat digunakan untuk menyampai materi kuliah dengan lebih efisen dan cepat disbanding dengan penyapain secara konvensional E-learning dapat mewadahi jenis dan aplikasi aplikasi IT lainnya. Dosen hendaknya lebih kreatif agar mahasiswa terlatih menggunakan aplikasi dan software terkini.


2.1 Capaian Ketrampilan IT

Berbgai fasilitas IT dapat digunakan dalam pembelajaran.Misalnya melalui e-learning, video, teleconference, PPT dan aplikasi terkiniyang dapat digunakan untuk menyampaikan materi kuliah dengan lebih efisen, efektif dan cepat dibanding dengan penyapain secara konvensional.

Penggunaan IT pada mata kuliah Dasar-dasar Budidaya (FAPET) misalnya, dosen dapat memberikan penugasan berupa penyampaian materi dengan menggunakan media power point.Dalam skenarionya, untuk materi “Ekologi Akuakultur”, mahasiswa diberi tugas untuk menyampaikan contoh kasus yang terjadi seperti masalah yang mungkin terjadi pada saat budidaya berlangsung. Dengan memanfaatkan IT dalam kasus ini adalah internet, mahasiswa akan dengan mudah mencari berbagai informasi yang relevan (bias berupa video, gambar, atau tulisan berupa pengalaman langsung dari pakar budidaya). Sehingga sumbernya pun menjadi sangat kaya.Penggunaan IT pada materi ini juga ditekankan pada persiapan pembuatan slide-slide power point yang menarik, jelas dan tepat.

a. Indikator Observasi Keterampilan IT
Penggunaaan IT dalam pembelajaran bukan hanya memberi intruksi penggunaan komputer dalam proses perkuliahan. Karna komputer itu sendiri sudah digunakan dalam pengajaran dan pembelajaran sejak tahun 1980an di beberapa negara. Akan tetapi Penggunaan IT , agar mahasiswa diarahkan untuk mampu menggunakan program-program dan aplikasi aplikasi terkini untuk belajar secara efisien, lebih efektif, mencari informasi dan materi berkaitan dengan topic-topik perkuliahan. Indikator-indiktor IT Skill yang perlu diamati, dikembangkan dan dicapai oleh mahasiswa dalam proses pengajaran dan pembelajaran adalah sebagai berikut;
1. Mampu mencari dan memilih informasi yang sesuai melalui IT seperti file, CD, internet, Jurnal Online, dll dari berbagai sumber referensi di internet untuk melengkapi
    tugas yang telah diberikan dengan baik.
2. Mampu menggunkan dan mempresentasikankan tugas dengan menggunakan power point, grafik, chart, gambar, angka, dll dengan tampilan yang bagus. 
3. Mampu mengembangkan struktur presentasi dengan menggunakan gaya paragraf, nomor halaman, outline, dengan baik. 
4. Mampu menggunakan perangkat lunak atau fitur aplikasi seperti query database, mesin pencari, spreadsheet, e-dictionary, e-sticky note dlluntuk meningkatkan efisiensi
    belajar dengan maksimal.
5. Mampu menggunakan  fasilitas belajar e-learning, Online Conference dan Online learning dengan fitur-fiturnya. 

Berbagai fasilitas IT dapat digunakan dalam pembelajaran.Misalnya melalui e-learning, video, teleconference, PPT dan aplikasi terkiniyang dapat digunakan untuk menyampaikan materi kuliah dengan lebih efisen, efektif dan cepat dibanding dengan penyapain secara konvensional.

Indikator-indikator ketrampilan IT tersebut dapat diamati dan dikembangkan dalam proses pembelajaran dang pengajaran semua mata kuliah.

b. Indikator Evaluasi  Diri
Indikator-indiltor idbawah ini digunakan oleh mahasiswa untuk mengevaluasi kemajuan belajar mereka  sendiri (Lihat Table 2).

Tabel 2 Indikator evaluasi diri IT Skills Mahasiswa
               7. Menggunakan fasilitas belajar e-learning. Online conference dan Online learning dengan fitur-fiturnya.

3. Ketrampilan Berhitung (Numeracy Skills)

Kemampuan berhitung adalah kemampuan menggunakan pengitungan matematika dasar, membaca dan menginterpretasiakan sebuah grafik (bar chart), pengaturan dan perhitungan penggunaan waktu sesuai dengan urutan dan kebutuhan pekerjaan atau tugas.
Dalam pembuatan power point pada mata kuliah “Akuntasi Biaya 1” misalnya, data-data angka dan persen yang seringkali muncul harus bisa dipersentasi dan diinterpretasi dengan baik sehingga pendengar dapat mengerti dengan lebih jelas.Mahasiswa diberi tugas untuk menyajiakan harga pokok produksi serta mampu menentukan alokasi biaya produk bersama dan produk sampingan

Dalam skenarionya, mahasiswa dibagi kedalam beberapa grup yang terdiri atas 3-4 orang.Laporan-laporan biaya berupa angka, persen, grafik atau chart menuntut mahasiswa untuk bisa memahami dan menginterpetasi data tersebut, kemudian dipindahkan kedalam power point. Penekanan IT pun juga terintegrasi secara otomatis.Sehingga dalam penyampaian nantinya, pendengar dapat dengan mudah mengerti materi yang dijelaskan oleh mahasiswa. Hal lain terkait dengan numeracy adalah penggunaan waktu dengan baik dan efisien untuk menyampaikan informasi dengan lugas dan jelas. Termasuk disini adalah kemampuan komunikasi yang baik yang diperlukan oleh mahasiswa dalam waktu yang sudah ditentukan untuk memahami, menginterpretasi, dan menyampaikan data-data numerasi termasuk di dalamnya adalah grafik dan chart sehingga dapat dimengerti dengan baik.

Pada dasarnya, proses pembelajaran untuk satu materi pokok dapat mengintegrasikan lebih dari dua output skill yang diharapkan. Sebagai contohnya adalah seperti skenario pembelajaran yang sudah dijelaskan diatas.Terdapat 5 komponen sub-soft skill yang bisa dipraktekkan langsung oleh mahasiswa termasuk didalamnya adalah numeracy skill, IT skill, Communication skill, working each other, and problem solving.

Dosen mengamati dan mengarahkan agar mahasiswa menggunakan dan memahami grafik, table, mate-matiak sederhana, dan data-data angka berkaitan materi kuliah. Mahasiwa juga  dibimbing bagaimana mengalokasikan waktu presentasi dan membagi waktu sesuai sesi,  menyusun prioritas kerja/tugas dan lain-lain .

3.1 Capaian Numeracy Skills

Kemampuan Numeracy Skillini penting dimiliki agar mahasiswa mampu mengaplikasikan kemampuan mate-matika sederhana dalam belajar dan bekerja setelah lulus nanti.  Kemampuan numaracy bukan hanya yang berkaitan langsung dengan angka akan tetapi bagaimana memadukan perhitungan angka dengan target atau pekerjaan yang dilakukan.  

a. Indikator Observasi Numeracy Skills

Indikator-indikator yanag harus obsevasi dan dicapai oleh mahasiswa berkaitan dengan Numaracy Skillsadalah sebagai berikut: 

1. Mampu memahamidan menyajikan tabel, chart, grafik dan angka yang digunakan dalam berbagai cara seperti pecahan, desimal, persentase, dan angka dalam jumlah
        besar pada gambar atau kata-kata dengan tepat memiliki score. 
2. Mampu menggunakan cara-cara yang efektif dan efisien untuk menyajikan materi, informasi dan penemuan dengan memberi namatabel, diagram dan grafik untuk
        menggambarkan presentasi dan penemuan dengan baik.
3. Mampu menghitung dan mengukur kegiatan belajar dan hasil dalam bentuk perkalian, jumlah kata, kalimat, halaman, topik, jumlah gambar, tabel, dll dengan tepat.
4. Mampu mengelola waktu dalam mengerjakan tugas dan yang berhubungan dengan kesulitan-kesulitan untuk memenuhi tenggat waktudengan baik.
5. Mampu memantau, merefleksikan, mendapatkan feedback dan meningkatkan penggunaan kemampuan menghitung untuk mendukung kegiatan belajar dan bekerja.

b. Indikator Evaluasi Diri Numeracy Skills
Delapan Indikator numeracy skills yang diaplikasikan untuk mengevaluasi diri ditunjukkan dalam table 4.

Tabel 4 Indikator evaluasi diri Numaracy Skills Mahasiswa

4. Belajar (Learning)
Keterampilan belajar berhubungan dengan kekamampuan seseorang menggunakan strategi dalam meningkatkan ketrampilan dan keilmuannya dalam bekerja atau mencapai target kerja/belajarnya, termasuk kemampuan mengevaluasi cara bekerja/belajar yang digunakannya dalam memperoleh informasi, pengetahuan dan keterampilan agar mencapai tujuan pembelajaran.  
Penekanan pada strategi dan proses belajar sehingga mahasiswa mampu mencari dan mengolah berbagai sumber sendiri untuk mencapai tujuan pembelajaran. Mahasiswa dibimbing mengetahui cara belajarnya yg lebih efektif, mengathui titik lemah dan kekuatan yang ada pada dirinya  dalam proses mengembangkan dirinya. Sehingga mahasiswa mampu belajar secara mandiri dengan mamfaatkan segala potensi yang ada disekelilingnya.
Misalnya pada mata kuliah Biokimia dasar, materi “Karbohidrat”, mahasiswa diharapkan mampu menggali informasi (learning skill) dari sumber tertulis dan elektrik serta menyimpulkan informasi yang telah diperoleh dari berbagai sumber.Dalam materi ini, mahasiswa terlebih dahulu dibagi kedalam berberapa kelompok yang beranggotakan 4-5 orang. Mahasiswa ditugaskan untuk mencari informasi mengenai struktur dan fungsi karbohidrat dan setiap kelompok akan mendapatkan pembahasan yang berbeda terkait materi ajar. Materi tersebut akan dipersentasikan di depan kelas kemudian akan dibahas oleh kelompok lainnya. Pembahasan yang berbeda antara satu kelompok dengan kelompok lain dapat menstimulasi mahasiswa untuk mencari sebanyak-banyaknya informasi (learning skill) tentang materi yang dibahas sehingga pembelajaran melalui proses ini dapat membuat kelas menjadi lebih hidup dan mahasiswa dapat belajar dengan baik.

Penekanan pada strategi dan proses belajar sehingga mahasiswa mampu mencari dan mengolah berbagai sumber sendiri untuk mencapai tujuan pembelajaran. Mahasiswa dibimbing mengtahui dan menyadari cara belajarnya yg lebih efektif, mengatahui titik lemah dan kekuatan yang ada pada dirinya  dalam proses mengembangkan dirinya. 


4.1 Capaian Learning Skills

Kemampuan belajar mahasiswa harus tetap dikembangkan  sampai ke bangku kuliah. Kemampuan belajar akan meningkatkan daya kritis mahasiswa dalam memandang suatu persoalan. Mahasiswa harus menggunakan berbagai sumber untuk belajar hingga hsil yang didapatkan akan menjadi lebih baik dan mendalam.  Kemampuan belajar ini akan membantu mereka didunia kerja setelah lulus nanti, mereka akan mempunyaikeinginan untuk belajar sepanjang hayat untuk mengembangkan diri dan kapasitas mereka ditempat kerja. 

a. Indikator Observasi Learning Skills

Indikator learning how to learn yang harus dikembangkan oleh mahasiswa dengan bimbingan dosen dalam kelas pengajaran dan pembelajaran adalah utuk mengantarkan mahasiswa mencapai indikator-indiator berikut:
1. Mampu meningkatkan kinerja akademis dengan baik seperti yang telahdisarankan oleh dosen.
2. Mampu menyusun ide atau konsep-konsep dari berbagai sudut pandang dalam penyelesaian tugas atau selama diskusi dengan baik.
3. Mampu menciptakan informasi baru dengan membandingkannya dari berbagai sumber untuk menarik kesimpulan dengan tepat.
4. Mampu menetapkan target yang realistis dan rencana untuk menyelesaikan tugas kegiatan secara mandiri dan bertangggungjawab. 
5. Mampu mencerna dan mengaplikasikan saran dosen dan mengadaptasi strategi belajar (yaitu independen, kolaboratif dan kooperatif) degan baik.

b. Indikator Evaluasi Diri Learning Skills
Indikator-indikatorkemampuan learning skills ditunjukkan dalam table 5.Mahasiswa diharapkan mampumenegmbangkan dan mengukur tingkat learning skills mereka dari waktu-waktu.

Tabel 5 Indikator evaluasi diri learnig how to learn Mahasiswa



5. Keterampilan Menyelesaikan Masalah (Problem Solving Skills)

Kemampuan menyelesaikan masalah adalah kemampuan seseorang atau sekolompok orang untuk mennyelesaikan dan mengantisipasi masalah secara sistematis dengan cara tepat dan pada situasi sesuai sehingga masalah yang sama tidak terulang kembali.  Belajar problem solving skills dapat berupa pemberian kasus-kasus sesuai materi perkuliahan, hingga mahaiswa mampu menawarkan solusi, Dapat juga beruapa permasalahan yang mereka temukan dalam proses pembelajaran, misalnya kendala dalam mencari sumber, menggunakan aplikasi dan termasuk juga menyelesaikan perbedaan pandangan dalam sebuah kelompok diskusi berkaitan topik perkuliahan.

Belajar problem solving skills dapat berupa pemberian kasus-kasus sesuai materi perkuliahan, hingga mahaiswa mampu menawarkan solusi, Dapat juga beruapa permasalahan yang mereka temukan dalam proses pembelajaran,, misalnya kendala mencari sumber dll, termasuk juga menyelesaikan pebedaan pandangan dalam sebuah kelompok diskusi berkaitan topic perkuliahan.

Sebagai contoh implementasi skill problem solving pada mata kuliah Dasar-dasar Budidaya (FAPET) adalah melalui metode studi-kasus.Dalam skenarionya, dosen melakukan persentasi terkait materi dengan media power point.Dosen mempersentasikan beberapa slide dan menyampaikan beberapa contoh kasus yang sering terjadi terkait dengan “kesalahan dalam pemiliharaan budidaya perairan”. Pada pembahasan setiap kasus, mahasiswa diberi waktu untuk berdiskusi selama lebih kurang 5 menit, kemudian menyampaikan hasil pemecahan masalah tersebut, beserta solusi yang ditawarkan agar kesalahan yang sala tidak terulang kembali. Pada akhir pembelajaran, mahasiswa dipandu oleh dosen akan menarik kesimpulan terkait materi dan kasus yang sudah dibahas.

5.1 Capaian Ketrampilan Menyelesaikan Masalah

Problem Solving Skill atau kemampuan menyelesaikan masalah adalah salah satu yang sangat penting dimiliki oleh lulusan.Karan ditempat kerja mereka akn berhadapan dengan berbagai macam masalah.Oleh karena itu tingkat kemampuan menyelesaikan masalah haru tinggi.Untuk mengembangkan kemampuan penyelsaian masalah dosen harus menyusun scenario pengajaran yang bisa melatih mahasiswa menyelsaikan masalah.

a. Indikator Observasi Keterampilan Menyelesaiakan Masalah

Indikator-indikator penyelsaian masalah yang perlu dikembangkan dalam pengajaran dan pembelajaran adalah sebagai berikut: 
1. Mampu  mengidentifikasi masalah, menggunakan metode dan sumber yang berbeda dalam menganalisis masalah. 
2. Mampu memunculkan beberapa ide dalam memecahkan masalah dengan menjelaskan poin-poin utama secara jelas, efektif, meyakinkan dan sistematis.
3. Mampu menampung beragam perspektif berbeda ras, agama, jenis kelamin, keyakinan politik, dll dan mengimplementasikan bukti untuk mendukung kesimpulan dalam
        diskusi atau mengerjakan tugas-tugas dengan baik. 
4. Mampu memecahkan masalah yang sulit dengan membuat perbandingan dengan masalah yang sama dan menemukan analogi dari membaca atau pengalaman sendiri
        dengan tepat memiliki.
5. Mampu menemukan akar permasalahan dengan menggunkan beberbagai sumber baik IT dan non-IT, mempelajari dan menyelesaikan permasalahan dalam
        pembelajaran.

b. Indikator Evaluasi Diri Keterampilan Menyelesaiakan Masalah

Delapan Indikator numeracy skills yang diaplikasikan untuk mengevaluasi diri ditunjukkan dalam table 6.

6. Berkerjasama dengan Orang Lain

Kemampuan bekerjasama dengan orang lain merupakan kemampuan seseorang untuk bekerjasama dalam satu tim baik sebagai anggota maupun sebagai pimpinan untuk  membangun kebersamaan,   menampung ide-ide yang berbeda dari anggota yang berbeda latar belakang  pendidikan, etnik dan agama hingga menghasilkan sebuah kerja kelompok  yang berkualitas.Pengembangan kemampuan kerjasama dapat dilakukan melalui kerja tim pada suatu permasalahan. Tugas Dosen membimbing dan memandu bagaiamana ketua kelompok mengakomodir dan memamfaatkan kekuatan dari setiap anggota untuk menghasilkan hasil kerja yang baik. Cara menghargai, memotivasi,  merespons dan mencapai kesimpulan bersama haru mamapu membina dan membangun kesolidan sebuah kelompok

Pengembangan kemampuan kerjasama dapat dilakukan melalui kerja tim pada suatu permasalahan. Tugas Dosen membimbing dan memandu bagaiamana ketua kelompok mengakomodir dan memamfaatkan kekuatan dari setiap anggota untuk menghasilkan hasil kerja yang baik.

Sub-Soft skill bekerja dengan orang lain (working with other) sering diintegrasikan dalam model pembelajaran diskusi kelompok.Sebagai contoh yaitu pada mata kuliah Akuntasi Biaya I (FE), pada skenarionya, mahasiswa dibagi kedalam kelompok yang terdiri dari 3-4 orang.Setiap kelompok membahas topic yang berbeda terkait dengan “peran akuntan, sejarah perkembangan akuntansi biaya, serata perbandingan antara akuntansi keuangan dan manajemen serta hubungannya dengan akuntansi biaya”. Dalam mengumpulan materi dan data, setiap anggota dituntut untuk bekerja sama dengan anggota lainnya yang dikontrol oleh setiap ketua kelompok. Pada sesi persentasi, setiap kelompok diberi waktu 10 menit untuk mempresentasikan hasil diskusi dengan percaya diri, disiplin serta menggunakan IT (terintegrasinya numeracy dan IT skill). Setiap persentasi akan diarahkan oleh moderator dan sekrataris. Hal ini memungkinkan terjadinya kerja sama yang baik antar setiap anggota dengan mengatuhui lingkup tugas masing-masing.

6.1 Capaian Working With Others Skills (WWO)

Kemampuan kerja sama dengan orang lain penting dimiliki agar di dunia kerja seseorang bisa ditempatkan dalam sebuah tim untuk bekerja bersama megerjakan sebuah tugas. Dalam proses  pembelajaran mahasiswa digalakkan dan dilatih untuk membuat tugas kelompok kelompok dengan berbagai macam strategi SCL. 
a. Indikator Observasi Working With Others Skills (WWO)

Indikator-indikator yang harus dikembangkan dan dicapai adalah sebagai berikut:   

1. Mampu bekerjasama dan melakukan percakapan serius dengan tim, serta menghormati perbedaan perspektif dari berbagai ras, suku, agama, dll dalam kegiatan
    pembelajaran dengan baik. 
2. Mampu menyelesaikan konflik dan memberi umpan balik yang konstruktif. mahasiswa mampu menjaga motivasi tim secara effektif dan menawarkan ide-ide untuk mencapai
    hasil yang lebih baik secara jelas. 
3. Mampu memberikan kontribusi baik secara anggota tim maupun sebagai ketua tim dalam menyelesaikan tugas atau proyek. 
4. Mampu merangsang anggota tim untuk memberikan kontribusi dalam sebuah kerja tim, mengakomodir kontribusi dari anggota tim dan mengkobinasikan kontribusi/ide dari
     anggota tim dengan baik.    

b. Indikator Evaluasi Diri Working With Others Skills(WWO)
Delapan Indikator WWO yang diaplikasikan untuk mengevaluasi diri ditunjukkan dalam table 7.

Tabel 7 Indikator evaluasi diri Working with Others Mahasiswa





Modal Header

Some text in the modal.

SHC Universitas Jambi
SHC UNIVERSITAS JAMBI
  Jl. Jambi-Muara Bulian No.KM.15, Mendalo Darat, Kec.Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi
   hadiyanto@unja.ac.id

TAUTAN

  • UNIVERSITAS JAMBI
  • LPDP
  • THE BALANCE CAREERS
  • EDMODO

STATISTIK SITUS

Flag Counter

COPYRIGHT © 2018 SHC Universitas Jambi